Banner

Foto : Pusat pertanian Sebulu, lebih dari 600 hektare sawah produktif dikelola secara intensif.

Advertorial Diskominfo Kukar / 06 May 2025 / 113 views

TENGGARONG – Kecamatan Sebulu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin menegaskan perannya sebagai sentra pertanian strategis Kalimantan Timur. 

Dengan komoditas unggulan berupa padi dan karet, wilayah ini bukan hanya menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kukar, tetapi juga bersiap menjadi penopang utama kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Di Desa Giri Agung, pusat pertanian Sebulu, lebih dari 600 hektare sawah produktif dikelola secara intensif. 

Setiap tahun, lahan ini mampu menghasilkan hingga 900 ton padi, sebagian besar disalurkan untuk kebutuhan lokal serta mengantisipasi lonjakan permintaan pangan dari kawasan IKN.

“Padi dari Sebulu adalah komoditas unggulan. Kami tak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi bagian dari ketahanan pangan Kukar dan IKN Nusantara,” ujar Camat Sebulu, Edy Fahruddin, Selasa (6/5/2025).

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras para petani. Rasman (55), petani di Desa Giri Agung, mengaku bangga bisa berkontribusi pada pembangunan nasional melalui sektor pertanian.

“Dulu kami hanya berpikir untuk panen cukup makan sendiri. Tapi sekarang, kami tahu hasil panen kami bisa jadi bagian dari persiapan IKN. Ini bikin kami semangat tanam dan rawat sawah lebih serius,” kata Rasman.

Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah berupa pelatihan dan akses alat pertanian modern yang mulai dirasakan manfaatnya oleh para petani.

“Alat panen yang dibantu pemerintah sangat membantu. Dulu butuh waktu lama, sekarang lebih efisien dan hasilnya pun meningkat,” jelasnya.

Selain padi, Sebulu juga dikenal sebagai penghasil karet berkualitas tinggi, yang menjadi sumber penghidupan banyak keluarga. Produk ini dipasarkan hingga ke luar Kukar dan menjadi tumpuan ekonomi bagi warga.

Sutarmi (49), penyadap karet di Desa Sebulu Ilir, menyebutkan bahwa harga karet mulai membaik dan permintaan terus ada. Ia berharap adanya pelatihan lanjutan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas lateks dan pengelolaan hasil panen.

“Kami berharap bisa ikut pelatihan pengolahan karet jadi barang jadi. Kalau bisa olah sendiri, harganya lebih tinggi. Jadi bukan cuma jual bahan mentah,” ujar Sutarmi.

Pemerintah Kecamatan Sebulu bersama Pemkab Kukar terus mendorong penguatan sektor ini melalui pembangunan infrastruktur, irigasi, akses jalan tani, serta pendampingan penggunaan pupuk organik dan pestisida ramah lingkungan.

“Kami berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian sambil memastikan kesejahteraan masyarakat. Dengan inovasi dan pendampingan, Sebulu akan tumbuh sebagai pusat pertanian unggulan,” tegas Edy Fahruddin.

Dinas Pertanian Kukar juga telah mengagendakan revitalisasi saluran irigasi dan perluasan lahan pertanian berbasis klaster pangan, termasuk kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk transfer teknologi.

Peran Sebulu sebagai penyangga pangan IKN tak hanya sebatas wacana. Dengan lahan yang subur, komunitas petani yang produktif, dan dukungan infrastruktur, kawasan ini diproyeksikan menjadi green belt bagi IKN, memastikan pasokan pangan berkelanjutan untuk wilayah metropolitan baru tersebut.

“Sebulu adalah aset besar Kukar. Dengan kerja sama dan komitmen semua pihak, kami yakin sektor pertanian di wilayah ini akan terus maju dan berkontribusi besar terhadap pembangunan nasional,” tutup Edy.

Dengan lumbung padi yang melimpah, karet berkualitas, dan semangat gotong royong yang kuat, Sebulu kini berdiri tegak sebagai harapan baru dalam menghadapi era IKN Nusantara. 

Bukan hanya sebagai penghasil pangan, tetapi juga sebagai simbol kemandirian dan ketahanan ekonomi masyarakat lokal. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions