Banner

Foto : Jembatan Besi Tenggarong yang menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur strategis kota.

Advertorial Diskominfo Kukar / 01 May 2025 / 111 views

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) resmi memulai pembangunan jembatan pendamping Jembatan Besi Tenggarong yang menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur strategis kota. 

Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, dengan masa pengerjaan selama 10 bulan oleh kontraktor asal Aceh.

Jembatan baru tersebut akan dibangun sekitar 100 meter dari posisi Jembatan Besi yang lama. Secara geografis, jembatan ini akan menghubungkan Jalan Danau Semayang hingga Jalan Monumen Barat. 

Selain itu, konstruksi ini juga menjadi bagian dari integrasi kawasan strategis yang mencakup Jalan Kertanegara, Bundaran Masjid Agung Sultan Sulaiman, hingga Jalan Kartini. 

Kawasan ini dirancang menjadi koridor lalu lintas utama yang mampu meningkatkan efisiensi arus kendaraan dan mendukung konektivitas antarwilayah di Tenggarong.

Jembatan pendamping ini memiliki panjang sekitar 30 meter dan akan menggunakan struktur girder sebagai tulang punggungnya. 

Girder adalah balok horizontal besar berbahan besi atau baja yang berfungsi menahan beban lalu lintas dan menyalurkannya ke struktur bawah jembatan. 

Pemanfaatan girder dalam proyek ini dipilih untuk memastikan kekuatan, daya tahan, dan keamanan konstruksi baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, menekankan pentingnya mutu dalam pengerjaan proyek ini. Ia menargetkan jembatan ini dapat berfungsi optimal hingga 100 tahun ke depan.

“Saya sudah sampaikan kepada kontraktor agar pengerjaan dilakukan sesuai ketentuan, selesai tepat waktu, bermutu, dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak akan ada temuan,” tegas Wiyono, Kamis (1/5/2025).

Sebelumnya, Pemkab Kukar sempat merencanakan rehabilitasi terhadap Jembatan Besi yang telah berdiri sejak era kolonial. 

Namun setelah dilakukan evaluasi dan menerima masukan dari berbagai pihak, rencana tersebut dibatalkan karena belum mempertimbangkan secara menyeluruh dimensi sosial dan historis dari keberadaan jembatan tersebut.

Sebagai gantinya, Pemkab memutuskan membangun jembatan baru sebagai alternatif, sambil tetap mempertahankan Jembatan Besi sebagai situs sejarah. 

Langkah ini mendapat apresiasi dari Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang menilai Dinas PU telah melakukan pendekatan partisipatif dengan melibatkan tokoh masyarakat dan budayawan dalam proses perencanaan.

Jembatan Besi Tenggarong sendiri memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dibangun pertama kali pada era penjajahan Belanda, jembatan ini kemudian direnovasi menjadi jembatan besi di masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit. 

Lebih dari seratus tahun, jembatan ini telah menjadi penghubung penting antara Kelurahan Melayu dan Kelurahan Panji di kawasan pusat kota Tenggarong.

Karena nilai sejarahnya yang tinggi, jembatan ini dipertahankan dan akan dijadikan jalur khusus pejalan kaki. Selain sebagai cagar budaya, keberadaannya juga dipertahankan sebagai daya tarik wisata sejarah di Kukar. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions