Banner

Foto : Embung Maluhu di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, kini tak lagi sekadar bangunan pengendali air.

Advertorial Diskominfo Kukar / 02 May 2025 / 112 views

TENGGARONG – Embung Maluhu di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, kini tak lagi sekadar bangunan pengendali air. 

Pemerintah setempat melihatnya sebagai peluang emas untuk pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan pelestarian lingkungan.

Embung yang terletak di kawasan timur Kecamatan Tenggarong ini awalnya dibangun untuk menampung limpasan air hujan dan mengendalikan banjir musiman. 

Namun kini, mulai muncul gagasan baru, yakni mengoptimalkan embung sebagai pusat kegiatan produktif masyarakat.

Camat Tenggarong, Sukono, mengatakan bahwa Embung Maluhu memiliki daya tarik dan potensi ekonomi yang besar jika dikelola secara berkelanjutan.

“Embung Maluhu bukan hanya aset infrastruktur, tapi juga potensi besar bagi masyarakat sekitar. Kami di kecamatan sangat mendukung langkah-langkah yang mengarah pada pemanfaatan maksimal embung ini,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).

Ia menyebutkan bahwa embung bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar, pertanian hortikultura, dan bahkan wisata edukatif yang melibatkan sekolah-sekolah di sekitar kawasan.

“Kalau dimanfaatkan untuk perikanan rakyat atau pertanian hortikultura, ini bisa jadi sumber penghasilan baru. Selain itu, anak-anak sekolah juga bisa belajar langsung soal ekosistem air dan pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.

Antusiasme datang dari warga Kelurahan Maluhu yang selama ini hanya melihat embung sebagai kolam besar tanpa fungsi tambahan. Supardi (52), petani dari RT 07, mengaku senang mendengar rencana tersebut.

“Selama ini embungnya memang ada, tapi belum dimaksimalkan. Kalau bisa buat budidaya ikan atau bantu pengairan sawah, itu sangat membantu kami,” ungkapnya sambil menunjukkan lahannya yang kekurangan irigasi saat musim kemarau.

Rini Astuti (34), ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT), juga melihat peluang besar bila embung dimanfaatkan secara inklusif.

“Kami berharap bisa ada pelatihan atau bantuan bibit kalau embung dimanfaatkan untuk pertanian atau perikanan. Jadi ibu-ibu juga bisa ikut berdaya,” ucap Rini penuh harap.

Tak hanya dari kelompok tani, semangat serupa juga datang dari kalangan pemuda. Rafly (21), mahasiswa asal Maluhu, melihat potensi embung sebagai tempat praktik lapangan dan kegiatan literasi lingkungan.

“Embung ini bisa jadi tempat belajar sekaligus rekreasi. Kalau ada dukungan dari pemerintah, anak-anak muda bisa dilibatkan dalam kegiatan seperti pembersihan, penanaman pohon, sampai monitoring kualitas air,” ujarnya.

Sukono kembali menegaskan, pihak kecamatan siap menjadi jembatan antara masyarakat dan OPD terkait, seperti Dinas PUPR, Dinas Perikanan, dan Dinas Pertanian Kukar.

“Kami siap mendukung dari sisi koordinasi dan pendampingan. Harapannya, kolaborasi lintas sektor ini bisa menghasilkan program yang langsung menyentuh kebutuhan warga,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran lingkungan kepada generasi muda.
“Embung ini harus dirawat bersama. Kami akan mendorong edukasi kepada warga, terutama anak-anak muda dan pelajar, agar mereka ikut menjaga dan memanfaatkan dengan bijak,” tegas Sukono.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah berharap Embung Maluhu tak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, tetapi juga tumbuh menjadi ruang ekonomi produktif dan pusat edukasi lingkungan yang membanggakan warga Tenggarong. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions