Banner

Foto : Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini menjelma sebagai sentra produksi buah naga dan nanas berkualitas tinggi.

Advertorial Diskominfo Kukar / 12 May 2025 / 112 views

TENGGARONG – Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini menjelma sebagai sentra produksi buah naga dan nanas berkualitas tinggi. 

Tak hanya memenuhi pasar lokal Kalimantan Timur, hasil pertanian dari kawasan ini juga telah merambah pasar-pasar besar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Dengan luas lahan yang terus berkembang dan dukungan dari pemerintah daerah, sektor pertanian ini berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat, terutama para petani, yang kini mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah per musim panen.

Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyebut bahwa kawasan di sekitar Bukit Suharto menjadi titik utama produksi buah naga dan nanas.

“Di sepanjang jalan menuju Bukit Suharto, pedagang buah segar dari kebun petani lokal dapat ditemui di mana-mana. Ini bukti betapa besar sektor pertanian dalam menggerakkan ekonomi lokal,” kata Burhanuddin, Senin (12/5/2025).

Dalam satu musim panen, petani di Samboja Barat bisa memproduksi hingga 10–20 ton buah naga dan nanas. Meski harga jual berfluktuasi antara Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram tergantung siklus panen, potensi pendapatan tetap besar.

“Ini adalah bukti nyata bahwa pertanian bukan hanya sektor pendukung, tapi pendorong utama kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Sugeng Waluyo (52), petani buah naga di Kelurahan Karya Merdeka, mengaku bahwa bertani buah naga telah mengubah hidupnya. 

Sebelumnya ia menanam sayuran musiman, namun sejak beralih ke buah naga lima tahun lalu, pendapatannya meningkat signifikan.

“Awalnya cuma coba-coba. Sekarang sudah punya lebih dari seribu batang. Sekali panen bisa dapat 1 sampai 1,5 ton. Kalau harganya bagus, bisa untung puluhan juta,” ujarnya.

Sugeng juga merasakan manfaat dari pendampingan teknis dan pelatihan yang diberikan oleh penyuluh pertanian.

“Dulu banyak gagal karena salah perawatan. Tapi setelah ada pelatihan, kita diajari soal pemupukan dan pemangkasan, hasil panen jauh lebih bagus,” tambahnya.

Siti Rahayu (44), petani nanas di Dusun Saliki, juga mengungkapkan bahwa nanas kini menjadi komoditas andalan keluarganya. Ia bahkan mulai menjajaki pengolahan buah menjadi selai dan keripik nanas untuk menambah nilai jual.

“Kalau hanya jual nanas segar, penghasilan tergantung musim. Tapi kalau kita olah, bisa tahan lama dan harganya lebih tinggi. Sekarang saya sudah ikut pelatihan UMKM juga,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Kukar memberikan dukungan penuh untuk pengembangan sektor ini, mulai dari penyediaan teknologi pertanian, pelatihan petani, hingga perluasan akses pasar. 

Pemerintah juga tengah merancang festival buah tahunan sebagai ajang promosi komoditas unggulan Samboja Barat.

“Kami ingin buah naga dan nanas Samboja Barat menjadi simbol pertanian modern dan berdaya saing. Festival ini juga untuk menarik investor dan memperluas jejaring pemasaran,” terang Burhanuddin.

Pertumbuhan sektor pertanian ini juga berdampak luas terhadap masyarakat. Banyak warga terlibat dalam proses budidaya, panen, hingga distribusi. Lapangan kerja baru tercipta, dan pengangguran pun berkurang.

“Ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga soal pemerataan ekonomi. Semua pihak terlibat dan merasakan manfaatnya,” tambah Burhanuddin.

Dengan kerja keras petani, dukungan pemerintah, dan potensi pasar yang terus terbuka, buah naga dan nanas Samboja Barat kini menjadi kebanggaan Kukar. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions