Samarinda — Komitmen Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur dalam mendorong ekonomi berbasis kearifan lokal kembali diwujudkan melalui bantuan 640 bibit pohon buah durian dan alpukat bagi masyarakat adat Dayak Wehea di Desa Nehas Liah Bing, Kabupaten Kutai Timur.
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, menyampaikan bahwa bantuan tersebut bertujuan memperkuat fondasi Desa Nehas Liah Bing sebagai destinasi desa wisata terpadu yang mengedepankan budaya dan potensi agrikultur.
“Kami ingin desa ini ke depan tidak hanya dikenal karena kekayaan budaya dan adat istiadatnya yang lestari, tapi juga sebagai desa wisata buah yang menarik minat wisatawan,” ujar Puguh, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 320 bibit durian unggul dan 320 bibit alpukat unggul diserahkan secara langsung, menindaklanjuti permohonan masyarakat yang diajukan pada tahun sebelumnya. Penanaman perdana dilakukan di halaman Sekretariat Lembaga Adat Nehas Liah Bing, sebagai simbol dimulainya langkah menuju desa wisata buah.
Puguh menambahkan, pengembangan kebun buah ini dirancang terintegrasi dengan potensi wisata budaya dan alam, sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat adat.
Selain bantuan bibit, DPMPD Kaltim juga telah memberikan pelatihan budidaya madu kelulut dan teknik okulasi pohon kepada generasi muda desa sebagai bagian dari strategi pemberdayaan jangka panjang. Dalam pelatihan tersebut, beberapa koloni kelulut turut diserahkan kepada warga yang selama ini berperan menjaga kelestarian hutan.
“Madu kelulut ini punya potensi besar karena dihasilkan dari bunga-bunga yang tumbuh alami di hutan lindung. Jadi, pemberdayaan ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menyentuh aspek pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Pemerintah provinsi melalui DPMPD menargetkan pengembangan kawasan hijau berbasis masyarakat, sekaligus menciptakan desa yang mandiri pangan dan berwawasan lingkungan. Puguh menyebutkan, pihaknya akan memperluas sinergi dengan berbagai dinas terkait, seperti kehutanan, pariwisata, dan kesehatan, untuk memastikan program ini berjalan menyeluruh.
“Tanaman produktif yang kita tanam ini bisa menopang perekonomian sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan. Kami ingin Desa Nehas Liah Bing menjadi model desa wisata yang utuh menggabungkan budaya, alam, dan hasil bumi,” pungkas Puguh.(Adv/DpmpdKaltim/Ion)