media-masa.id - Sani Husein, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, berkomitmen untuk mendukung peningkatan kompensasi untuk guru di Kota Samarinda. Hal ini diumumkan setelah rapat komisi bersama Dinas Pendidikan yang membahas perubahan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2013. Sani menekankan bahwa kesejahteraan guru sangat penting, terutama di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia mengatakan bahwa beban mengajar di jenjang ini lebih ringan daripada di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saya sudah memberi tahu Pak Asli bahwa tahun ini kita naik bersama insentif guru. Tugas mengajar di PAUD, SD, dan SMP jauh lebih berat dari mengajar di SMA, seperti yang saya ketahui saat mengajar di SD, SMP, dan SMA. Dia menyatakan pada Rabu (13/3/2024), "Otomatis insentifnya lebih besar jika tidak lebh besar artinya sama."
Sani juga menyoroti perbedaan besar antara guru yang mengajar di kota dan yang mengajar di provinsi. Insentif di provinsi dapat mencapai 3-4 juta, sedangkan di pemkot hanya sekitar 700 ribu, membuat banyak guru ingin pindah ke tingkat provinsi.
Sani berencana berbicara dengan pemerintah provinsi untuk mendapatkan dana untuk insentif guru di Kota Samarinda. Ia berharap dapat mengikuti sejarah bantuan pendidikan provinsi. Besar insentif yang akan diberikan akan disesuaikan dengan pendapatan daerah saat ini, karena provinsi itu telah memberikan bantuan dalam sejarahnya. Menurutnya, "Pasti bisa, pasti ada sebentar, saya pikir caranya."
Sani berharap kenaikan insentif guru ini akan mengurangi kecemburuan sosial dan memberi kabar baik bagi guru Samarinda. Sama sekali tidak ada kecemburuan sosial, dan saya sedang mencari cara untuk melakukannya. Saya akan usahakan sampai titik darah penghabisan," akhirnya dia menyatakan.