Samarinda - Kalimantan Timur terus berupaya menekanangka penyakit tidak menular (PTM) yang meningkatpascapandemi COVID-19. Salah satu langkah yang diambiladalah dengan memperkuat pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui kolaborasi lintas sektor.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki, menegaskan bahwa kolaborasi dari berbagaikomponen masyarakat sangat penting dalam mendukungkeberhasilan Germas.
“Kolaborasi dari berbagai komponen masyarakat dan komitmen untuk membudayakan Germas menjadi kuncikeberhasilan,” tegasnya.
Provinsi Kalimantan Timur sendiri telah memiliki landasanhukum yang mendukung pelaksanaan Germas, yaitu PeraturanGubernur Nomor 55 Tahun 2017 tentang Germas serta Surat Keputusan Forum Germas Nomor 858 Tahun 2017.
Setyo mengungkapkan bahwa setiap kabupaten dan kota di Kaltim juga telah menerapkan peraturan serupa untukmemperkuat komitmen dalam menyukseskan program ini di seluruh wilayah.
“Dalam pelaksanaan sosialisasi Germas di setiap lokasi, kami memberikan keleluasaan untuk berinovasi denganmenambahkan kegiatan lain yang terkait, seperti aktivitas fisikbersama, pemeriksaan kesehatan, dan kegiatan lainnya sesuaidengan kesiapan dan ketersediaan sumber daya,” jelas Setyo.
Dengan pendekatan ini, pemerintah daerah dapatmenyesuaikan Germas dengan kebutuhan masyarakatnya, sehingga masyarakat lebih mudah untuk terlibat dan merasakan manfaat langsung dari program ini.
Selain itu, Setyo menegaskan bahwa Germas bertujuan tidakhanya untuk mencegah PTM, tetapi juga untuk meningkatkanproduktivitas masyarakat dengan menurunkan bebanpembiayaan kesehatan yang selama ini diakibatkan oleh penyakit tidak menular.
“Kami ingin Germas menjadi budaya di masyarakat, yang mendukung mereka untuk menjaga kesehatan melaluilangkah-langkah sederhana seperti olahraga teratur, makandengan gizi seimbang, serta rutin melakukan pemeriksaankesehatan,” tuturnya.