Tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian Daerah Jawa Timur, Basarnas, serta unsur terkait lainnya, terus melanjutkan operasi pencarian korban tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Dalam proses pencarian yang berlangsung pada Kamis pagi, tim udara Polda Jawa Timur berhasil menemukan satu unit sekoci tanpa awak yang diduga milik kapal naas tersebut.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Jatim, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, menyatakan bahwa penemuan sekoci dilakukan melalui pemantauan udara menggunakan helikopter Bell milik Kepolisian. Sekoci ditemukan di perairan Cekik, Jembrana, Bali, dalam kondisi kosong. Temuan ini kemudian dikoordinasikan dengan Tim SAR untuk proses evakuasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Penguatan Operasi Pencarian
Upaya pencarian dilakukan secara intensif menggunakan berbagai sarana modern, termasuk enam unit kapal patroli, drone bawah air, serta alat penyelaman dan navigasi laut. Selain itu, helikopter turut dioperasikan untuk memperluas jangkauan pengamatan visual dari udara.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol Imam Nanang Avianto, turut hadir dalam misi pencarian bersama Tim SAR gabungan. Ia menyampaikan bahwa pencarian akan difokuskan di wilayah selatan Pelabuhan Gilimanuk dan sepanjang garis pantai Cekik hingga ke wilayah Pupuan.
Kendala Cuaca dan Gelombang
Menurut laporan cuaca dari pihak berwenang, proses pencarian dihadapkan pada tantangan alam yang cukup signifikan. Kecepatan angin di lokasi mencapai 9 hingga 13 knot, disertai gelombang setinggi 1,5 hingga 2,5 meter. Kondisi ini memperlambat proses evakuasi dan membatasi ruang gerak tim pencari, terutama di wilayah laut dalam.
Pelibatan Masyarakat Lokal
Selain mengandalkan peralatan modern, tim SAR juga menggandeng nelayan dan masyarakat pesisir setempat untuk berpartisipasi dalam upaya pencarian. Kolaborasi ini dinilai penting dalam mempercepat pelaporan temuan di lapangan, sekaligus memperkuat sinergi antar unsur di tengah situasi darurat.
Penutup
KMP Tunu Pratama Jaya sebelumnya dilaporkan tenggelam saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dengan membawa puluhan penumpang dan kendaraan. Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan.
Pihak kepolisian serta Basarnas mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, serta senantiasa mendukung proses pencarian dengan tetap menjaga ketertiban dan keselamatan di sekitar lokasi kejadian.