Membangun Karakter Anak Sejak Dini, Kunci Masa Depan Bangsa - Mahasiswa UBSI
Oleh: [Andre Firmansyah, M. Allief Syachridan, Dzamar Fawwaz, Bagus Putra Hardiansyah, Ahmayuda]
Indonesia — Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan berintegritas, menjadi fondasi penting dalam menciptakan Indonesia yang maju dan berdaya saing tinggi di tengah tantangan global.
Namun di era digital seperti saat ini, membangun karakter anak Indonesia tidaklah mudah. Akses informasi yang begitu terbuka melalui internet dan media sosial membawa dua sisi mata uang: kemudahan belajar, tetapi juga potensi paparan konten negatif. Hal ini diperparah dengan kesibukan orang tua yang menyebabkan kurangnya pendampingan terhadap anak dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, sopan santun, dan tanggung jawab.
Peran Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Sangat Vital
Pakar pendidikan menyebutkan bahwa pembangunan karakter anak harus dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Dalam keluarga, anak belajar dari teladan orang tua. Oleh sebab itu, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang harmonis, terbuka, dan penuh kasih sayang agar anak merasa aman untuk bertumbuh.
Selanjutnya, sekolah memiliki peran penting sebagai penguat pendidikan karakter melalui integrasi nilai-nilai seperti kerja sama, tanggung jawab, dan toleransi dalam kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler. Guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sosok panutan yang mampu membentuk kepribadian peserta didik secara utuh.
Tak kalah penting, masyarakat luas juga turut andil dalam membentuk karakter anak. Melalui lingkungan sosial yang sehat dan kegiatan berbasis budaya serta nilai kebangsaan, anak-anak dapat dilatih untuk hidup dalam semangat kebersamaan dan empati.
Tantangan Digital: Antara Peluang dan Ancaman
Penggunaan gadget dan internet oleh anak-anak saat ini menjadi tantangan baru dalam pembentukan karakter. Tanpa bimbingan, anak bisa saja terjerumus dalam hoaks, kekerasan daring, atau perundungan siber. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua dalam membekali anak dengan literasi digital menjadi sangat penting. Literasi digital tidak hanya soal kemampuan teknologi, tetapi juga pemahaman etika, tanggung jawab, dan penggunaan teknologi secara bijak.
Panggilan Bersama untuk Membangun Masa Depan
Pembangunan karakter anak Indonesia harus menjadi gerakan bersama. Tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga dan sekolah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat dan pemerintah. Kegiatan sosial, program pendidikan karakter, serta sinergi antar komunitas menjadi kunci menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Diharapkan dengan pendidikan karakter yang kuat, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, bermoral, dan mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bermartabat di mata dunia.
Referensi:
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2010)
- Lickona, T. (2012)
- Suyanto (2013)
- Sudrajat, A. (2011)
- Saputra & Masyhud (2017)
- Yamin, M. (2012)
- Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (2020)
- Raharjo, S. T. (2010)