Banner

Advertorial Dinas Kesehatan / 10 November 2024 / 287 views

Samarinda - Indonesia kini menjadi negara dengan jumlahkasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia, menyumbang 10% dari total kasus global berdasarkan data terbaru WHO.

 

Untuk menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur memperkuat deteksi dini dan pengobatanlangsung untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

 

Plt Kepala Dinkes Kaltim, Drg. Rochmad Koesbiantoro, menegaskan bahwa deteksi dini menjadi kunci dalammengidentifikasi kasus-kasus yang belum terdiagnosis di masyarakat.

 

“Empat besar ini termasuk China sudah berhasil turun TBC. Kita sementara ada di posisi kedua tertinggi sekarang,” ungkapnya.

 

Drg. Rochmad menjelaskan bahwa peningkatan kasus yang terdeteksi di Kaltim bukan disebabkan oleh lonjakanpenularan, melainkan hasil dari upaya deteksi dini yang semakin intensif oleh tenaga kesehatan.

 

“Kasus yang sekarang naik ini ya karena namanya deteksitenaga kesehatan itu semakin gencar sehingga banyakditemukan kasus-kasus ini,” tambahnya.

 

Dinkes Kaltim juga memastikan bahwa setiap kasus yang teridentifikasi segera diisolasi dan diberikan pengobatan agar dapat memutus rantai penularan.

 

“Ini akan semakin bagus kalau semakin banyak yang ditemukan. Maka, kita bisa antisipasi ya dengan pengobatanlangsung, kemudian menjauhkan dari orang-orang sehat, mengisolasi istilahnya,” tuturnya.

 

Melalui upaya intensif ini, Dinkes Kaltim berharap dapatmelindungi masyarakat sehat dan menekan angka penyebaranTBC di wilayahnya.

 

Program deteksi dini dan pengobatan langsung inimenunjukkan komitmen Dinkes Kaltim untuk mendukungtarget nasional dalam mengeliminasi TBC pada tahun 2030. 

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions