Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upayapencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging. 

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menekankan bahwakerja sama antara pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan sistemkesehatan yang tanggap dan berdaya saing.

Jaya menjelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing menjadi salah satufokus utama pemerintah Kalimantan Timur. 

“SDM yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter menjadi kunci dalam mewujudkan misipemerintah Kaltim, yaitu berdaulat dalam pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen, Dinkes Kaltim terus berupayameningkatkan kompetensi tenaga kesehatan sesuai denganRancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dan perluasanpendidikan serta pelatihan menjadi langkah prioritas untukmendukung pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.

“Pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatansesuai Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 difokuskan pada perluasan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, khususnya pada pelayanankesehatan dasar,” ujar Jaya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan dan pelatihan tenagakesehatan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitaslayanan, tetapi juga untuk memastikan bahwa tenagakesehatan mampu beradaptasi dengan tantangan kesehatanglobal, termasuk munculnya penyakit infeksi baru.

Lebih lanjut, dengan SDM yang kompeten dan kolaborasiyang solid antar pihak, Dinkes Kaltim optimistis mampumenghadapi tantangan penyakit infeksi emerging sekaligusmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat secarakeseluruhan.

Pemerintah Kalimantan Timur berharap bahwa langkah-langkah strategis ini dapat menciptakan SDM kesehatan yang tangguh dan inovatif, mendukung visi pembangunan daerahyang berdaya saing dan berkelanjutan.