Samarinda - Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (DinkesKaltim) terus berupaya memperluas penyebaran informasitentang bahaya difteri.
Dalam rangka mempercepat edukasi kepada masyarakat, Dinkes Kaltim menggandeng kader PKK dan Posyandu untukmenyampaikan informasi secara lebih efektif dan langsung kemasyarakat.
“Kami menggandeng dari kader PKK, kader Posyandu jadiinformasi lebih cepat selain media promosi,” ujar KepalaBidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati.
Selain menggandeng kader, Fit Nawati juga mengimbaumasyarakat untuk memanfaatkan berbagai sumber informasiyang tersedia, termasuk media sosial.
Ia menegaskan bahwa media sosial dapat menjadi saranapenting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkaitgejala, pencegahan, dan penanganan difteri.
“Informasi mengenai difteri, termasuk gejala dan pencegahannya, dapat diakses dengan mudah melaluiberbagai media. Kami berharap masyarakat aktif mencariinformasi dan menyebarkannya kepada orang lain,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa difteri merupakan penyakit seriusyang dapat menimbulkan gejala seperti sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapatmenyebar dan menimbulkan dampak lebih luas.
Dinkes Kaltim berharap keterlibatan aktif masyarakat dan para kader di tingkat desa dapat membantu menekan angkapenyebaran penyakit ini.
“Mudah-mudahan jangan sampai terjadi peningkatan, mudah-mudahan bisa segera kita tangani dan kita atasi bersama-sama,” tutup Fit Nawati.
Dengan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, DinkesKaltim optimis edukasi mengenai difteri dapat menyentuhlebih banyak lapisan masyarakat dan membantumengendalikan penyebaran penyakit tersebut.