Samarinda - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus memperkuat upaya penanggulanganTuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) melaluipenyelenggaraan lokakarya peningkatan kapasitas bagi timTBC RO di 35 rumah sakit rujukan di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanankesehatan sekaligus meningkatkan angka keberhasilanpengobatan TBC RO.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanandan angka keberhasilan pengobatan TBC RO di Kalimantan Timur,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan PengendalianPenyakit Menular (P2PM) Dinkes Kaltim, Ivan Hariyadi.
Ivan menegaskan bahwa lokakarya ini merupakan bagian daristrategi jangka panjang Dinkes Kaltim dalam menanggulangiTBC RO, yang masih menjadi tantangan kesehatan di wilayah tersebut.
Melalui pelatihan ini, para tenaga kesehatan diberikanpembekalan lebih mendalam terkait tata laksana pengobatanpasien TBC RO, yang kerap kali memerlukan pendekatanlebih kompleks dibandingkan kasus TBC biasa.
“Lokakarya ini menjadi wadah bagi para tenaga kesehatanuntuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tata laksana pengobatan TBC RO,” jelas Ivan.
Selain itu, pembahasan terkait pencegahan dan pengendalianinfeksi (PPI) TBC di fasilitas pelayanan kesehatan juga menjadi fokus utama dalam lokakarya ini.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan standar layanandi fasilitas rujukan TBC RO sehingga pasien dapat menerimapengobatan yang lebih efektif dan efisien.
Dalam jangka panjang, Dinkes Kaltim juga menargetkanpenurunan angka resistansi obat melalui pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk penguatan edukasi pasien dan pemantauan pengobatan.
Dinkes Kaltim juga mendorong kolaborasi antara rumah sakitrujukan, puskesmas, dan komunitas dalam mendukung pasienTBC RO untuk menyelesaikan pengobatan mereka.
Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayaTBC RO serta pentingnya kepatuhan terhadap pengobatanjuga menjadi bagian integral dari upaya ini.
Melalui lokakarya ini, Dinkes Kaltim optimis bahwa layanankesehatan untuk TBC RO di Kalimantan Timur dapatmeningkat, memberikan harapan baru bagi para pasien, dan mendekatkan wilayah tersebut pada target eliminasi TBC yang dicanangkan secara nasional.
