Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melaluiDinas Kesehatan (Dinkes) sedang mengembangkan aplikasikhusus untuk memantau ibu hamil dan mengintervensi faktor-faktor yang dapat berisiko menyebabkan stunting pada bayi.
Kepala Dinkes Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, menjelaskanbahwa program ini bertujuan untuk memastikan ibu hamilmenjalani pemeriksaan rutin dan mendapatkan perawatanyang optimal selama masa kehamilan.
“Saat ini kami sedang menyiapkan aplikasi untuk memantauibu hamil agar mereka bisa melahirkan secara normal denganbayi yang juga sehat. Salah satu intervensinya adalahmemastikan pemeriksaan ibu hamil dilakukan minimal enamkali selama kehamilan,” kata Dr. Jaya.
Dalam program tersebut, ibu hamil akan dipantau kenaikanberat badannya setiap bulan. Minimal, berat badan ibu harusbertambah 0,5 kilogram setiap bulan untuk memastikanpertumbuhan janin berlangsung optimal.
“Selama masa kehamilan, ibu hamil harus naik berat badan minimal setengah kilogram setiap bulan. Kenaikan ini tidakhanya untuk kesehatan ibu, tetapi juga memastikan janinmendapatkan nutrisi yang cukup untuk berkembang denganbaik,” jelas Dr. Jaya.
Selain itu, pemeriksaan hemoglobin (Hb) juga menjadi bagianpenting dari program ini. Hb ibu hamil tidak boleh kurangdari 12 gram/dl untuk mencegah anemia, yang dapatberdampak buruk pada perkembangan janin. Jika kadar Hb rendah, ibu hamil akan diberikan tablet tambah darah sebagailangkah intervensi.
“Anemia pada ibu hamil dapat mengganggu perkembanganjanin karena pasokan oksigen dan nutrisi tidak optimal. Oleh karena itu, ibu hamil harus rutin memeriksa kadar Hb dan mengkonsumsi tablet tambah darah jika diperlukan,” tambahnya.
Dr. Jaya juga menyoroti pentingnya mendeteksi infeksiselama kehamilan, terutama infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex).
Infeksi ini dapat menyebabkan janin tidak berkembangdengan baik, bahkan berisiko meninggal dalam kandunganatau lahir dengan kondisi cacat.
“Infeksi TORCH adalah salah satu ancaman serius bagi ibuhamil. Jika tidak ditangani, bayi bisa lahir dengan kondisitidak normal atau bahkan meninggal. Maka, pemeriksaanrutin untuk mendeteksi infeksi ini sangat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, melalui langkah-langkah ini, Dr. Jaya optimisdapat menekan angka stunting dan memastikan generasimendatang tumbuh dengan sehat dan cerdas.