Samarinda – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (DinkesKaltim) menekankan pentingnya pemenuhan gizi pada periode usia dini, yaitu usia 0-6 tahun, sebagai faktor penentubagi kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Kepala Dinkes Kaltim, Dr. H. Jaya Mualimin, menyampaikanbahwa kekurangan nutrisi pada periode ini dapat berdampakburuk pada berbagai aspek kehidupan anak.

“Periode usia dini (0-6 tahun) adalah saat yang kritis dan menentukan dalam kehidupan manusia. Kekurangan nutrisipada periode ini dapat memiliki dampak permanen, sepertipenurunan kecerdasan, ketidaksiapan bersekolah, dan produktivitas rendah di masa depan,” ujar Dr. Jaya Mualimin.

Menurut Dr. Jaya, masa usia 0-6 tahun adalah faseperkembangan otak dan tubuh yang paling pesat. Jika anak-anak tidak menerima asupan gizi yang cukup pada tahap ini, mereka berisiko mengalami gangguan perkembangan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka sepanjang hidup.

Pentingnya pemberian makanan bergizi selama periode usiadini tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik anak, tetapijuga dampaknya terhadap perkembangan mental dan kecerdasan mereka.

Dr. Jaya menambahkan bahwa intervensi dini yang tepat, seperti pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI yang bergizi, dan imunisasi, dapat mencegah banyak masalahkesehatan yang dapat terjadi di masa depan.

“Pemenuhan gizi yang optimal pada usia dini akanmemastikan anak-anak tumbuh dengan sehat, cerdas, dan siapuntuk memulai pendidikan dengan baik,” jelasnya.

Dinkes Kaltim terus mengedukasi masyarakat untuk lebihmemperhatikan pola makan anak-anak pada usia dini, terutama di daerah-daerah yang masih memiliki tantangandalam akses ke pangan bergizi.

“Dukunglah tumbuh kembang anak-anak kita dengan giziyang baik sejak dini. Ini adalah investasi terbaik untuk masa depan mereka,” tambahnya.

Dr. Jaya berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnyaperan gizi dalam menentukan masa depan generasi penerusyang sehat dan produktif.