media-masa.id - Terowongan gunung mangga tidak akan dibangun, kata Samri Shaputra, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda. Dikenal bahwa sebelum pembangunan terowongan di gunung mangga, pihaknya telah menghubungi kontraktor untuk menunjukkan kinerja yang mereka pernah miliki pada proyek serupa di Indonesia.

Ia mempertanyakan kemampuan kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut. Kontraktor tersebut menunjukkan pengalaman membangun terowongan di Jawa Tengah yang kondisinya berbeda dengan tanah di Kalimantan. Menurut Samri, kondisi tanah di Kalimantan dan Jawa sangat berbeda. Tanah di Jawa keras dan cocok untuk pembangunan terowongan, sedangkan tanah di Kalimantan labil dan rawan longsor.

“Saya khawatir dengan kekuatan terowongan ini, dan masyarakat juga pasti bertanya-tanya keamanannya saat melintas di bawahnya,” katanya.

Menurut Sami, pemotongan gunung atau pembangunan flyover adalah pilihan awal, tetapi keduanya ditolak karena biaya yang lebih mahal.

Meskipun terowongan ini awalnya dianggap lebih murah, jangan lupa bahwa ini adalah "murah berkelanjutan". Lampu dan blower harus tetap menyala selama satu hari, dan itu bukan biaya yang sedikit. Bayangkan kita harus membayarnya setiap bulan untuk waktu berapa lama?" katanya." Karena itu, Samri menekankan bahwa pertimbangan jangka panjang harus diambil dalam proyek ini. Ia khawatir bahwa jika terowongan ini tidak dibangun dengan benar, itu akan menyebabkan masalah yang mahal untuk diperbaiki dan bahaya bagi pengguna.

"Kita harus mengutamakan keselamatan dan keamanan masyarakat. Jangan sampai kita terjebak dengan solusi jangka pendek yang berakibat fatal di masa depan."

Pembangunan Terowongan Gunung Mangga masih berlanjut, dan semua orang yang terlibat diharapkan dapat mempertimbangkan kembali setiap aspek proyek dengan cermat untuk memastikan bahwa itu berjalan dengan baik dan aman.