media-masa.id - "Dirty Vote" muncul tiga hari sebelum pemilihan umum, menarik perhatian publik karena membahas kecurangan pada Pemilu 2024. Ada juga komentar dari Deni Hakim Anwar, anggota DPRD Kota Samarinda, tentang kehadiran film tersebut.
Deni mengatakan bahwa karena film tersebut memiliki baik dan buruk, orang diharapkan dapat memilihnya dengan hati-hati. “Saya yakin aturan hukum akan berjalan semestinya jika ada pelanggaran yang terjadi,” katanya, Jumat (16/2/2024).
"Film dokumenter ini adalah bagian dari dinamika politik dengan segala strategi yang dimiliki setiap pihak." Menurutnya, film dokumenter tersebut tidak seharusnya menjadi alat pemecah belah, meskipun cukup kontroversial di tengah gempuran pesta demokrasi.
Dia menjelaskan, "Penting untuk menyoroti sisi positif yang mungkin ada dalam film tersebut, sambil tetap mematuhi standar dan aturan hukum yang berlaku." Politisi Partai Gerindra berharap pemerintah dapat memeriksa konten film untuk memastikan tidak ada pelanggaran hukum.
Dia menyimpulkan, “Kami juga siap bekerja sama dengan pihak terkait demi menjaga integritas dan ketertiban politik di Samarinda.”