Banner

Opini / 05 May 2025 / 470 views

Penulis menguraikan situasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan gas bumi di berbagai wilayah, yang mengakibatkan potensi defisit signifikan.


Sebagai respons, artikel menekankan perlunya kerangka kebijakan kuat dengan beberapa pilar strategis:


  1. Integrasi Infrastruktur Gas Nasional
     Mendorong konektivitas melalui jaringan pipa yang merata—“beyond pipeline”—sehingga pasokan lebih stabil dan distribusi dapat menjangkau area defisit ().
  2. Diversifikasi Sumber dan Teknologi
     Mengembangkan sumber energi alternatif dan teknologi pengolahan gas untuk mengurangi tekanan pada pasokan tradisional, terutama jika produksi domestik menurun.
  3. Skema Fiskal dan Investasi
     Merancang insentif fiskal untuk investasi di sektor gas, termasuk subsidi, pajak rendah, atau skema kemitraan publik-swasta agar proyek infrastruktur dapat terlaksana.
  4. Pengawasan dan Manajemen Permintaan
     Meningkatkan efisiensi pemakaian gas melalui regulasi pemakaian dan promosi teknologi hemat energi di sektor industri dan rumah tangga.
  5. Kerjasama Regional dan Ekspor
     Menjalin kesepakatan regional untuk impor gas (LNG maupun pipa) dan tetap mempertahankan kemampuan ekspor, demi fleksibilitas pasokan global.



Dengan strategi tersebut, diharapkan defisit gas dapat dikendalikan secara berkelanjutan—memastikan ketersediaan untuk industri, pembangkit listrik, dan kebutuhan masyarakat.


Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions