Pada Jumat, 27 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 55 MW di Ulubelu Gunung Tiga, Lampung. Acara ini juga menjadi bagian dari peluncuran 55 proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang dilaksanakan di 15 provinsi secara serentak .
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya pengembangan EBT seperti panas bumi, guna mencapai kemandirian energi dan efisiensi ekonomi nasional . Beliau menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumber energi terbarukan melimpah dan mampu menjadi fondasi masa depan energi berkelanjutan .
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut perusahaan siap menjadi penggerak transisi energi nasional melalui pengembangan panas bumi yang masif. Pertamina saat ini mengelola kapasitas terpasang geothermal sebesar 1.877,5 MW, dengan output tahunan sekitar 4.827 GWh .
Proyek PLTP Ulubelu menelan investasi sekitar USD 36,62 juta. Pembangunan infrastruktur dimulai sejak April 2025, dan pengeboran sumur pertama diagendakan pada Agustus 2025. Proyek ini menyerap sekitar 249 tenaga kerja lokal .
Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, pembangkit ini diharapkan selesai sesuai jadwal dan mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, bahkan mungkin lebih cepat .