mediamasa.id - Anggota DPRD Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, memberikan catatan kritis terhadap capaianIndeks Kemajuan Gender (IKG) Kaltim yang mengalamipeningkatan, namun di sisi lain justru diiringi denganpenurunan pada aspek kesetaraan gender. Menurutnya, fenomena ini perlu menjadi perhatian serius, karenapeningkatan IKG seharusnya sejalan dengan penguatankesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki di berbagaisektor.
Shemmy menjelaskan bahwa meskipun secara angka IKG Kaltim meningkat, namun jika ditelaah lebih dalam, indekskesetaraan gender justru menunjukkan penurunan. Hal inimengindikasikan bahwa masih terdapat kesenjangansignifikan, terutama dalam hal akses dan partisipasiperempuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan politik.
“Angka IKG memang naik, tapi jangan sampai itu hanyapencapaian administratif semata. Faktanya, kesenjangangender dalam kehidupan nyata masih tinggi,” ujar Shemmy.
Ia menyoroti perlunya kebijakan yang lebih terarah untukmendorong keterlibatan perempuan dalam pengambilankeputusan, peningkatan jumlah perempuan di lembagalegislatif, serta perlindungan terhadap perempuan dalam dunia kerja dan ruang publik.
Menurut Shemmy, pemerintah daerah harus lebih aktif dalammembuat program afirmatif, serta mengawal pelaksanaannyaagar benar-benar menjangkau perempuan dari berbagai latarbelakang, termasuk yang tinggal di pedesaan atau wilayah tertinggal.
“Kesetaraan gender bukan hanya soal jumlah, tapi juga menyangkut kualitas partisipasi dan perlindungan hak,” tambahnya.
Ia juga meminta agar data dan evaluasi terkait capaian gender tidak hanya dilihat dari satu sisi, melainkan harusmencerminkan kondisi nyata di lapangan. Dengan begitu, pengambilan kebijakan bisa lebih tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap pengurangan ketimpangangender.
DPRD Kaltim, kata Shemmy, akan terus mengawal isu-isukesetaraan gender dan mendorong agar persoalan inimendapat perhatian yang lebih besar dari seluruh pemangkukebijakan.